Home / Pendidikan

Kamis, 1 Juni 2023 - 10:56 WIB

Bupati Achmad Fauzi Terima Penghargaan Pelopor Sekolah Responsif Gender Dari INOVASI dan IGI Jatim

Sumenep Suksesi Indonesia.com– Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH, MH, mendapatkan penghargaan sebagai Pelopor Sekolah Responsif Gender Kabupaten Sumenep dari Inovasi Jawa Timur dan IGI Jawa Timur yang penyerahannya dilakukan Repelita Tambunan,

Gender Officer Inovasi Indonesia di Jakarta dan Ketua IGI kabupaten Sumenep, Budiyanto, Pada acara penutupan kegiatan Pelatihan Focal Point Sekolah Responsif Gender yang di gekar IGI Sumenep dan Tim Inovasi Jawa Timur, di Aula KPRI Serba Usaha, Rabu (31/05/2023)

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian sertifikat dan penghargaan kepada Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi JawaTimur di Sumenep, Kepala Kemenag, sebagai perumus sekolah responsif gender, serta kepada Ketua KONI Sumenep sebagai Tokoh Pemuda Perduli Pendidikan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi pada kesempatan tersebut berharap Sekolah responsif gender di kabupaten Sumenep harus dilakukan secara inklusif, adil, serta mengakomodir kebutuhan murid, baik kebutuhan murid laki-laki maupun perempuan. Karena melalui pelatihan Focal Point Sekolah Responsif Gender I kabupaten Sumenep penting dilakukan untuk membangun paradigma kesetaraan gender khususnya di kalangan generasi muda, supaya tidak ada pandangan yang merugikan kaum perempuan.
“sekolah responsif gender hendaknya mampu menjadi laboratorium budaya yang mempunyai peran, dalam menyiapkan insan cerdas melalui pola-pola relasi sosial yang saling mendukung dan menguntungkan.”ujar Bupati Sumenep ini.
Ditegaskan pula melalui kegiatan pelatihan Focal Point Sekolah Responsif Gender sebagai langkah awal untuk melahirkan kesadaran pentingnya kesetaraan gender, sehingga sekolah memberikan kebermanfaatan bagi orang lain tanpa khawatir didiskrisminasi. Dan nantinya siswa perempuan dan laki-laki bisa belajar, mengenal, dan menemukan diri untuk membangun pola relasi sosial yang lebih baik di antara semua pelajar.
Bahkan, Pemerintah Daerah mendukung gerakan sekolah responsif gender sebagai upaya peningkatan pengarusutamaan gender, yang diwujudkan sebagai salah satu program unggulan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026.
“Untuk itu kami mengajak para guru, kepala sekolah, masyarakat dan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Kemenag dan lainnya untuk bersama-sama memberikan perhatian terhadap sekolah responsif gender sehingga dapat terlaksana sesuai harapan.” Tandasnya.
Sementara East Java Inovasi Provincial Manager, M. Adri Budi, dalam sambutan virtualnya pada penutupan kegiatan Pelatihan Focal Point Sekolah Responsif Gender yang digelar selama dua hari dari tanggal 30-31 Mei 2023 tersebut mengaku Tim Inovasi Jawa Timur sangat mendukung upaya pemerintah kabupaten Sumenep yang sangat merespon kegiatan sekolah responsif gender. Bahkan, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH, merespon Inisiasi kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari kegiatan webinar sekolah responsif gender yang dilaksanakan Tim Inovasi Jawa Timur bersama ikatan Guru Indonesia (IGI) kabupaten Sumenep pertengahan bulan Maret 2023 lalu.
“kegiatan pelatihan Focal Point yang diikuti para praktis Pendidikan yang tergabung dalam IGI kabupaten Sumenep ini sebagai langkah awal yang sangat strategis dalam penyebarluasan inovasi praktik baik sekolah responsif gender.” Ujarnya.
Dikatakan, jika IGI Sumenep juga memiliki komitmen atas respon Bupati Sumenep yang mendukung penuh kabupaten Sumenep menjadi pelaksana sekolah responsif gender, dengan membekali para peserta calon Fasilitator berstandar nasional, sehingga para guru dan Kepala Sekolah dapat menerapkan kegiatan sekolah Responsif Gender di sekolah masing-masing.
Bahkan, peserta pelatihan Focal Point sekolah responsif gender nantinya sudah siap menindaklanjuti program sekolah responsif gender ke sekolah yang lain. Karena para peserta sudah mamiliki keterampilan menjadi Focal Point dalam keterampilan Fasilitator dan menggunakan modul ajar disemua jenjang sekolah, mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA dan SMK.
“Diharapkan Pelatihan Focal Point hasilnya sesuai harapan dan outputnya juga peserta memiliki konsep dalam dunia pendidikan khususnya terkait konsep sekolah responsif gender.” Tandasnya.
Kemudian mereka juga memiliki kemampuan identifikasi isu mana yang menjadi kesenjangan dan ketimpangan gender di sekolah serta mengerti tentang sekolah berdasarkan 8 standar nasional pendidikan, juga memahami dalam mengelola sekolah responsif gender hingga mampu mengembangkan modul belajar sesuai jenjang sekolah responsif gender. Dan tentunya terus dilakukan pendampingan oleh fasilitator untuk menyebarluaskan ke sekolah lainnya.
Senada juga diungkapkan Repelita Tambunan, Gender Officer Inovasi Indonesia di Jakarta ketika diminta kesan dan pesannya selama dua hari belajar bersama para guru semua jenjang pendidikan di Sumenep ini mengakui sangat berkesan dan merupakan kesempatan luar biasa untuk memfasilitasi sekolah responsif gender karena peserta aktif luar biasa menarik dari kegiatan pelatihan lainnya. Karena selama ini yang menjadi Target pelatihan oleh Inovasi adalah guru sekolah dasar, tapi kali ini justru semua jenjang mulai sekolah PAUD hingga SMA SMK serta dari Madrasah.
” Ini sangat luar biasa sekali dan kami hampir kewalahan dengan peserta yang memiliki ilmu yang bervariasi tentunya.” ungkap Ita, panggilan akrab wanita yang memang memiliki basic studi tentang gender di salah satu university di Thailand hingga kemudian bergabung di Tim Inovasi sejak akhir 2020 lalu, dan merupakan pengembang modul pelatihan sekolah responsif gender ini.
Bahkan, pihaknya juga tidak menyangka setelah kegiatan webinar sekolah responsif gender bersama Bupati Sumenep waktu itu akan berlanjut dengan kegiatan pelatihan yang kebetulan baru pertama kali di kabupaten Sumenep ini.
Pihaknya ingat betul ketika webinar, Bupati sebutkan tentang disparity, perbedaan anak laki-laki dan perempuan, tentang data di Sumenep, bullying dan kekerasan yang terjadi di sekolah dan belum menunjukkan kesetaraan khususnya bidang pendidikan. Dan saking penasarannya pihaknya mengaku mencari tahu profil Bupati Sumenep ini yang ternyata memang karena sangat familiar dengan persoalan gender.
Karena itu Ita juga berpesan pada para guru yang telah menjadi motivator dapat menjadi Focal Point yang luar biasa memiliki tugas mulia untuk memastikan mengabdi demi menjadikan sekolah responsif gender di sekolah masing-masing. Dan sudah mulai mencoba melihat sekolah mereka apakah sudah sudah masuk indikator sekolah responsif gender atau belum. Dan jika sudah harus mengembangkan lagi lebih luas lagi ke sekolah-sekolah yang lain agar semua menjadi sekolah responsif gender.
” Kami harapkan juga mereka dibantu fasilitas dan memiliki wadah serta dukungan moril dan materil pada para vocal poin agar bisa berkerja dengan baik dan lebih bagus lagi.” Tambahnya.(rus)

Baca Juga  Sukses, Tablig Akbar Bersama Ustaz Ahmad Supian Al Banjary

Baca Juga

Pemerintah

Sambut Baik Western Sydney University Di Surabaya, Gubernur Khofifah: Kuatkan Kolaborasi Bukan Kompetisi Bagi Perguruan Tinggi

Pemerintah

Satlantas Polres Ngawi Ikuti Perintah Korlantas Polri Jalur Sirkuit SIM.

Hiburan

Berkampanye Terselubung Di Sela sela Pentas Peringatan HUT RI ke 78

Pemerintah

Gegara Kisruh KLB, PGRI Kab. Sumenep Ganti Nahkoda Baru.

Pendidikan

BRIDA Sumenep Gandeng LPPM UNIBA Madura Lakukan Penelitian Sistem Informasi Management Dalam Pendataan Garis Kemiskinan

Pendidikan

Demi Tingkatkan Ketaqwaan di Bulan Suci, SDN 222 Gresik Gelar Pondok Ramadhan

Pemerintah

Mengawali Festival Literasi Bersujud 2023, Dispersip Tanbu Gelar Story Telling

Pemerintah

PPPK Formasi 2023 Sudah Terima SK Bupati Tanbu