Sumenep Suksesi Indonesia.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muafa desa Karang Nangka kecamatan Rubaru kabupaten Sumenep, menggelar kegiatan Lepas Pisah dan Kesyukuran Mts dan MA Darul Muafa , Minggu Malam (02/07/2023).
Pengasuh Ponpes yang juga Ketua Yayasan Darul Muafa, KH. Ali Murtadlo A.Ma, pada kesempatan tersebut berharap pada para santri untuk lebih semangat lagi dalam menempuh pendidikan di Mts dan MA serta menjadi santri di Pondok Pesantren Darul Mu’afa. Sehingga, ilmu yang sudah diterima dari Ustadz dan Ustadzah akan berguna dikemudian hari.
” Kalau sudah ada semangat dari para santri kami juga berharap wali santri untuk mendukung putra-putrinya agar mereka tidak sia-sia dengan ilmu yang diperoleh selama di Pesantren,” Ujarnya.
Karenanya, guna mengevaluasi hasil belajar dan kedisiplinan para santri dibekali dengan buku evaluasi santri. Sehingga, setiap santri memiliki catatan dalam buku tersebut semisal dalam sebulan ada berapa kali santri ijin pulang, sakit dan keperluan lainnya, agar wali santri juga tahu dan turut memberikan semangat kepada putra-putrinya untuk senantiasa menjalani semua ketentuan Pondok dengan baik.
” Termasuk ketika masa liburan Pondok hendaknya Wali Santri juga harus mengawali putra-putrinya, apalagi saat ini sudah era modern, yang tentunya berbeda dengan masa orang tuanya.” Tambahnya.
Kiai Ali Murtadho juga mengingatkan masyarakat dan Wali Santri untuk tidak cepat-cepat ingin menikahkan putra-putrinya sebelum mereka lulus pesantren dan bahkan bisa meneruskan pendidikan yang lebih tinggi lagi guna mengejar cita-citanya. Meskipun diakui ketika ada orang tua santri yang melakukan itu, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, namun hal itu tetap menjadi hal yang diwanti-wanti kepada para wali santri, agar cita-cita mulia putra-putrinya bisa tercapai, karena persyaratan kerja apapun saat ini banyak yang mensyaratkan ijazah minimal setingkat SMA.
Sementara dalam tausiyahnya Lora Sa’dud Daroin, menyampaikan mendidik anak-anak saat ini berbeda dengan mendidik anak-anak di masa lalu. Karena itu yang paling penting bukan tingginya cita-cita yang harus digapai, namun yang paling penting adalah bagaimana mendapatkan ilmu yang barokah. Sehingga, dengan ilmu barokah tersebut dapat berguna bagi dirinya dan bermanfaat bagi masyarakat.
” Sebab, saat ini hampir hilang pendidikan aklaq dan tauhid, karena itu dengan pendidikan akhlaq dan ilmu tauhid yang diperoleh dari pesantren akan bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat,” papar putra KH. Mosleh Adnan ini.
Jadi, ketika sudah lulus dari pesantren jangan lupa kepada para Kiai, Ustadz dan Ustadzah yang telah menyampaikan ilmu yang bermanfaat agar ilmu yang diperoleh barokah. Begitupun ketika meminta kepada Allah SWT, mintalah yang dibutuhkan agar di Ridhoi, bukan minta sesuatu yang berlebihan karena ketika tidak mampu menerimanya akan berakibat kesombongan.
“Bahkan, ketika mintanya yang tinggi-tinggi saat tidak dikabulkan menganggap Allah SWT tidak sayang, ada masalah sedikit Allah SWT yang disalahkan,” tandasnya.(slm)