PASURUAN,Suksesi-Indonesia.com- Suara konser musik menggelegar di RSUD Bangil, tepatnya di depan gedung paru jantung, tidak main-main RSUD mengundang kotak band untuk mengisi dalam acara peresmian gedung dan logo baru rumah sakit, rabu (2/8) malam.
Suara yang dahsyat di acara itu terdengar hingga keruangan pasien, bahkan dapat didengar hingga radius ribuan meter dari luar RSUD, seperti apa yang diutarakan Muslim warga masangan bahwa acara RSUD dengan mengundang Kotak Band itu terdengar hingga berjarak 1 kilo meter, “Acara itu terdengar sampai dari rumah saya, bahkan lampu sorot terlihat jelas dari depan rumah, bagaimana kondisi yang lagi sakit dan berobat di RSUD, opo gak dobol ta kupinge pasien,” ujarnya.
Dalam acara itu RSUD tidak main-main, anggaran yang digelontorkan diperkirakan mencapai ratusan juta, lengkap dengan penginapan hotel bintang empat sebagai pelayanan bintang tamu.
Acara dengan suasana hingar bingar dan bereforia dengan lantunan musik yang keras dan cadas itu tampak para pejabat larut dalam alunan musik yang menghentak-hentakan RSUD, hingga kaca dan bangunan RSUD bergetar akibat efek dari soud sistem. anehnya Bupati dan walikota tampak hadir dan di iringi oleh pejabat lainnya asik mendengarkan lantunan lagu, seakan-akan mereka mengamini acara konser dilingkup RSUD tanpa melihat kondisi pasien yang lagi berobat.
Dibalik konser itu, kritikan pedas dilayangkan oleh direktur LSM PUSAKA Lujeng Sudarto menurutnya, pihak RSUD yang menggelar konser tersebut sangat tidak etis, ia menilai otak dan nalar yang dungu saja yang mampu menggelar konser di dalam RSUD. “Mereka itu tidak punya hati dan nalarnya mati, RSUD itu melayani orang sakit yang butuh ketenangan buka asik bereforia dengan musik yang keras, “ ujar Lujeng.
ia menambahkan, apa yang dilakukan rsud pihak inspektorat harus bertindak tegas, jangan plonga-plonngo dalam memberikan sangsi, kasihan mereka yang sedang berobat, “Suara musik yang keras dan cadas membuat pasien tidak nyaman bukan malah sembuah yang menderita sakit jantung, malah bisa bablas mati.
“RSUD harusnya mengobati jangan menggelar musik di area RSUD, itu sama saja membunuh pelan-pelan pasien apalagi yang sakit jantung bisa-bisa langsung mati,” tegas Lujeng. (rif)