Home / Pemerintah

Kamis, 9 November 2023 - 03:08 WIB

Legislator Juhari: Kejadian Tawuran “Festival Dewi Cemara” Harus Dievaluasi

SUMENEP, Suksesi Indonesia.com –
Permohonan maaf kepada masyarakat oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, terkait kericuhan di Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep beberapa waktu lalu, mendapat simpati dan dukungan termasuk dari kalangan legislatif.

Salah satunya dilontarkan oleh anggota DPRD Sumenep, H. Juhari, yang menilai permohonan maaf yang dilakukan oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo atas kericuhan di Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep itu sudah tepat bahkan yang mendesak aparat penegak hukum, untuk segera melakukan langkah-langkah prosedural dalam mengungkap siapa provokator dan pelaku kericuhan acara tersebut, tentunya harus ditindak lanjuti oleh penegak hukum.

Baca Juga  Jadi Irup Upacara Hari Pramuka ke-63, Subandi Tekankan Generasi Muda Tumbuhkan Cinta NKRI

” Apalagi yang menjadi korban lemparan batu dalam kejadian tersebut tidak hanya mereka yang bentrok dua group pendukung musik tong-tong tersebut, namun juga dari penonton termasuk dari aparat kepolisian,” Ujarnya.

Diakui politisi PPP Ini, sebetulnya festival Dewi Cemara yang menampilkan Musik tongtong bagus, tapi ketika ada keributan itu yang disayangkan.

Baca Juga  Puluhan Relawan Ikuti Pelatihan Penanggulangan Bencana

Oleh sebab itu festival ini perlu dievaluasi apabila akan dilaksanakan dimasa yang akan datang agar tidak terjadi keributan lagi kejadian yang sempat mencoreng semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Bahkan, menurut Juhari, S.Ag kegiatan Festival seharusnya bukan seperti lomba yang ditentukan Juara 1,2,3 dan seterusnya. Seharusnya, kalau mau dikasih hadiah dipilih bisa lima, sepuluh besar dan seterusnya.
“Kalau memang anggarannya besar dikasih semuanya kalau tidak ada tidak usah sekalian, sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial dan sebagainya,” tandasnya.

Baca Juga  Inisiasi DKPP Lakukan Gerakan Pangan Murah. Begini Harapan Bupati

Disayangkan pula kegiatan budaya dan kesenian tradisional yang seharusnya menambahkan persaudaraan justeru gara-gara seni budaya terjadi permusuhan. Bahkan, dikawatirkan tidak hanya saat iitu, bagaimana jika berlanjut diluar kegiatan itu.
” Saya juga minta Pemkab untuk selektif melaksanakan agenda kegiatan tidak asalan ramai, tapi bisa dievaluasi dan diambil skala prioritas, nanti malah banyak agenda masyarakat bukan malah terhibur justru jenuh, ” tambahnya.(rus)

Baca Juga

Pemerintah

LPJ APBD Tahun 2023 Diterima Fraksi DPRD Tanbu

Pemerintah

Polres Mojokerto Berinovasi “Kampung Bersinar” Persempit Ruang Gerak Narkoba

Pemerintah

Optimis Dorong Kesejahteraan Sekda Tanbu Rapurna DPRD 2024

Pemerintah

Menuju ASN Berakhlak. Bupati Berharap Ini

Pemerintah

Launching Sinta dan Rama Disdukcapil Tanbu Optimalisasi Pemuktahiran Data Kependudukan

Pemerintah

IDIA Prenduan Bakal Menjadi Universitas, Usai Dilakukan Visitasi Alih Bentuk Dari Kemenag RI

Pemerintah

Festival UMKM Sebagai Wadah Kolaborasi Pemkab dan Stakeholder Bangkitkan Ekonomi Sidoarjo

Pemerintah

Camat Kota Hadiri Musrenbangdes Pembahasan Dan Penetapan RKP Desa Parsanga 2025