Home / Pemerintah

Kamis, 9 November 2023 - 03:08 WIB

Legislator Juhari: Kejadian Tawuran “Festival Dewi Cemara” Harus Dievaluasi

SUMENEP, Suksesi Indonesia.com –
Permohonan maaf kepada masyarakat oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, terkait kericuhan di Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep beberapa waktu lalu, mendapat simpati dan dukungan termasuk dari kalangan legislatif.

Salah satunya dilontarkan oleh anggota DPRD Sumenep, H. Juhari, yang menilai permohonan maaf yang dilakukan oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo atas kericuhan di Festival Dewi Cemara 2023 di Sumenep itu sudah tepat bahkan yang mendesak aparat penegak hukum, untuk segera melakukan langkah-langkah prosedural dalam mengungkap siapa provokator dan pelaku kericuhan acara tersebut, tentunya harus ditindak lanjuti oleh penegak hukum.

Baca Juga  Pemkab Sidoarjo Terima Kunjungan Perdana Verifikasi Kementerian STBM Award Tahun 2024

” Apalagi yang menjadi korban lemparan batu dalam kejadian tersebut tidak hanya mereka yang bentrok dua group pendukung musik tong-tong tersebut, namun juga dari penonton termasuk dari aparat kepolisian,” Ujarnya.

Diakui politisi PPP Ini, sebetulnya festival Dewi Cemara yang menampilkan Musik tongtong bagus, tapi ketika ada keributan itu yang disayangkan.

Baca Juga  PPPK Fungsional Guru Tanbu Resmi Terima SK Bupati

Oleh sebab itu festival ini perlu dievaluasi apabila akan dilaksanakan dimasa yang akan datang agar tidak terjadi keributan lagi kejadian yang sempat mencoreng semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Bahkan, menurut Juhari, S.Ag kegiatan Festival seharusnya bukan seperti lomba yang ditentukan Juara 1,2,3 dan seterusnya. Seharusnya, kalau mau dikasih hadiah dipilih bisa lima, sepuluh besar dan seterusnya.
“Kalau memang anggarannya besar dikasih semuanya kalau tidak ada tidak usah sekalian, sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial dan sebagainya,” tandasnya.

Baca Juga  AKP Sigit Eka Sahudi : Tidak Perlu Kawatir Bisa Diperpanjang, SIM Mati Saat di HUT. Kemerdekaan RI.

Disayangkan pula kegiatan budaya dan kesenian tradisional yang seharusnya menambahkan persaudaraan justeru gara-gara seni budaya terjadi permusuhan. Bahkan, dikawatirkan tidak hanya saat iitu, bagaimana jika berlanjut diluar kegiatan itu.
” Saya juga minta Pemkab untuk selektif melaksanakan agenda kegiatan tidak asalan ramai, tapi bisa dievaluasi dan diambil skala prioritas, nanti malah banyak agenda masyarakat bukan malah terhibur justru jenuh, ” tambahnya.(rus)

Baca Juga

Olahraga

Abah Zairullah buka Turnamen Futsal Bupati Cup 2023

Pemerintah

Mall Pelayanan Publik Dipenduk Capil Tuding Ketua Ormas Jadi Makelar

Pemerintah

Survei Indikator: Tingkat Kepercayaan ke Polri Naik Jadi 76,4%

Pemerintah

YHC Banjarmasin Lakukan Audiensi Dengan Pemkab Tanbu

Pemerintah

Diskominfosp Tanbu dan BPS Ekspose NTP

Pemerintah

BPBD Tanbu Gelar Ekspose Laporan Akhir RPB

Pemerintah

Singkronkan Program Kerja, DiskominfoSP Tanbu terima kunjungan Diskominfo Kalsel

Pemerintah

PT BIB dan UPTD BLK Tanbu Jalin Kerjasama dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Pariwisata