SUMENEP, Suksesi Indonesia.com-
Badan Riset Dan Inovasi Daerah ( BRIDA) kabupaten Sumenep kembali melaksanakan Live Podcast secara daring yang mengambil tema “Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Olahan Ikan Laut terhadap Tinggi Badan dan Berat Badan Balita Stunting di Kabupaten Sumenep”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2024 dengan menghadirkan narasumber dari peneliti/akademisi LPPM Universitas Wiraraja Sumenep, Sri Sumarni, S.Kep., Ns., M.Kes. Acara ini dibuka oleh Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, S.T., M.T. dan dilanjutkan dengan keynote speak dari Kepala Dinas Kesehatan P2KB Kab. Sumenep, drg. Ellya Fardasah, M.Kes, dengan Host/Moderator acara ini Vebriani Retnosari, A.Md.
BRIDA Sumenep, Benny Irawan, S.T., M.T, menjelaskan, Live Podcast merupakan bagian dari upaya untuk mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti/akademisi dari Perguruan Tinggi, khususnya yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Hal ini sebagaimana amanat dari UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menyebutkan bahwa Hasil Penelitian dan Pengembangan wajib dipublikasikan dan didiseminasikan oleh Sumber Daya Manusia IPTEK dan/atau Kelembagaan IPTEK ” Ujarnya.
Dikatakan, Materi Live Podcast Seri 5 ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan atas kerjasama BRIDA Kabupaten Sumenep dengan Universitas Wiraraja Sumenep. Lokus kegiatan ini adalah di Desa Sera Barat, Desa Baragung dan Desa Lapa Laok yang angka stunting nya cukup tinggi.
Diakui, Pemerintah Kabupaten Sumenep di era kepemimpinan Bupati Sumenep DR.H.Achmad Fauzi Wongsojudo S.H, M.H. terus melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah masalah stunting. Pada Tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep berada pada kategori tinggi, yaitu 21,6 persen dan masih tertinggi ke-5 di Jawa Timur. Pada Tahun 2023 angkanya mulai mengalami penurunan menjadi 16,7% . Dan pada Tahun 2024 ditargetkan menjadi 14%..
Lebih lanjut Program Pemerintah yang sudah dilaksanakan dalam penanganan stunting adalah : Pemberian informasi melalui buku Pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tentang konsumsi gizi yang tepat; Pemberian ASI Ekslusif untuk 6 bulan pertama hingga 2 tahun; dan Pemberian Makanan Tambahan untuk anak usia dini. Salah satu solusi yang bisa dilakukan pada lokus stunting di Kabupaten Sumenep adalah dengan pemberian makanan tambahan melalui pemanfaatan pangan lokal yaitu olahan ikan untuk ibu hamil dan balita.
“Pemilihan ikan laut didasarkan atas pertimbangan bahwa ikan merupakan protein hewani yang mengandung asam lemak esensial omega-3 jenis docosahexaenoic acid (DHA) yang amat baik bagi Kesehatan. Kurangnya asupan omega-3 DHA pada seseorang, termasuk pada balita, kerap terkait dengan disfungsi otak, penyakit mental dan rendahnya IQ.” Paparnya.
Sementara Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada berat badan balita sebelum dan sesudah diberikan makanan tambahan berbahan pangan lokal dengan nilai p value sebesar 0,0005 < alpha (0,05). Sedangkan untuk kenaikan tinggi badan masih belum terdapat perbedaan yang signifikan karena kurangnya waktu observasi dalam penelitian ini.
Dengan mengaktifkan diseminasi melalui Live Podcast, BRIDA Sumenep berharap dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proses penelitian serta memastikan penelitian yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan daerah yang diambil harus didasarkan pada penelitian berbasis bukti dan sesuai dengan kebutuhan aktual di masyarakat.”
pungkasnya.(slm/ang)