SUMENEP, Suksesi Indonesia.com-
Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur pulau Madura Jawa timur, memiliki karakteristik di bidang geografis. Dengan jumlah ratusan pulau yang ada, terbagi menjadi 27 Kecamatan diantaranya 7 kecamatan berada di wilayah kepulauan. Ujung timur kecamatan adalah Sapeken, sedangkan ujung utara adalah Masalembu. Dua kecamatan tersebut, masuk ke dalam kategori program Awan Penggerak dimana daerah yang memiliki akses minim internet serta kondisi geografis dengan tingkat resiko tinggi.
Tak mudah bagi seorang ASN bertugas di dua daerah tersebut, disamping keterbatasan sarana dan prasarana, dihadapkan pula dengan cuaca ekstrim yang terkadang dapat melanda siapa saja. Tak cukup dengan semangat, namun diperlukan sebuah nyali yang tinggi jika sewaktu-waktu resiko datang.
Adalah Abdul Kifli,M.Pd seorang pengawas sekolah jenjang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep yang bertugas di dua daerah tersebut. Menurutnya, bertugas di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) diperlukan ketahanan fisik dan mental yang kuat mengingat perjalanan menuju tempat tugas tidak cukup dengan hitungan puluhan jam saja , terkadang sampai hitungan hari. Sadar akan resiko sewaktu-waktu bisa terjadi kepada siapapun termasuk dirinya, namun mengabdi pada negara dan mencerdaskan anak bangsa di daerah terpencil harus selalu dilakukan secara totalitas untuk menjamin ketercapaian mutu pendidikan di wilayah kepulauan.
Menjadi sebuah obsesi bahwa pelayanan dan pemerataan akses pendidikan untuk menuju Indonesia emas, bukan lagi monopoli mereka yang hanya berada di daerah perkotaan sehingga tidak melahirkan dikotomi pendidikan di daerah terpencil dan perkotaan.
Berbekal puluhan tahun mengabdi di dunia pendidikan, suka duka dilaluinya dengan penuh kesadaran dan semangat untuk ikut mencerdaskan anak bangsa. Al hasil, beberapa penghargaan tingkat nasional di raihnya. Terakhir di bulan September tahun ini mendapatkan anugerah dari Presiden Republik Indoensia berupa Satyalancana Karya Satya untuk kategori 30 tahun yang langsung diserahkan oleh Bupati Sumenep di Pendopo Agung beberapa hari yang lalu semakin memicu semangat untuk tetap berkarya di daerah terluar.
Kini diusia 57 tahun yang sudah tidak muda lagi, tetap memiliki semangat yang kuat untuk tetap mengawal dan menjadi pedamping pembelajaran di beberapa lembaga atau sekolah yang menjadi binaannya. Beliau sangatlah banyak berharap, instansi pembina dalam hal ini Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dapat melahirkan sebuah regulasi yang bersifat lexspesialis untuk daerah 3T seperti wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep ini.(*)