SUMENEP Suksesi Indonesia.com-Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) kabupaten Sumenep terus melakukan pembinaan terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam melaksanakan usahanya, yang arahnya kepada peningkatan kesejahteraan mereka.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Diskop UKM Perindag kabupaten Sumenep, Moh. Ramli. Menurutnya, pihaknya secara konsisten melakukan pembinaan melalui berbagai program dan kegiatan diantaranya ada dalam bentuk bantuan-bantuan yang formatnya seperti yang sudah berjalan dan yang akan dijalankan seperti dalam bentuk bantuan hibah.
” Nah, ketika hibah tentu diperuntukkan kepada kelompok dalam bentuk sarana prasarana dan peralatan seperti odong-odong roda tiga, alat pertukangan kemudian ada yang bergerak di bidang catering berbentuk alat masak dan lainnya” ujar Ramli.
Selanjutnya, menurut Ramli, setelah mendapatkan bantuan dilakukan pembinaan dan pelatihan. Kemudian juga dilakukan fasilitasi agar usaha yang bersangkutan bisa legal, yakni memfasilitasi di perizinannya, sehingga UMKM memiliki legalitas termasuk sertifikat halalnya juga dikawal, seperti halal hub yang sudah ada di Tajamara desa Kolor.
Disamping itu setelah yang bersangkutan bisa memproduksi pihaknya terus mendorong agar hasil produksinya itu bisa terus berlanjut Dan laku di pasaran dengan mengupayakan pemasarannya dan format promosinya . Seperti halnya difasilitasi dalam bentuk pameran baik di lokal Kabupaten, kemudian di tingkat provinsi bahkan sampai nasional.
Bahkan, konsep pemasaran hingga internasional itu seperti yang ke Malaysia pihaknya mendorong dengan memanfaatkan teknologi. Karena diakui saat ini eranya sudah digital.
” jadi kita dorong terus juga agar memanfaatkan teknologi kita perkenalkan dan kita fasilitasi lewat aplikasi berbasis IT, seperti menggunakan media website berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram dan lainnya,” tandas Ramli.
Selain itu sarana lainnya juga dilakukan seperti mall UMKM di depan Keraton Sumenep, sehingga mampu menampung para pelaku UMKM melalui produk-produk yang bisa dipasarkan bersama disana dan dibeberapa pasar tradisional dan lainnya.
” Kita dorong di pasar artinya tidak hanya berbasis IT saja, namun pasar tradisional agar tidak tergerus dan terus bangkit eksis di era digital ,” tandasnya.
Meskipun memang diakui ada dampak dengan adanya teknologi namun pasar-pasar tradisional ini juga tetap masih eksis lewat sarana prasarana yang ada.
Bahkan yang kurang memadai dibangun dan dilakukan rehab dengan didukung regulasi yakni di tahun 2024 sudah ada Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2024 tentang pemanfaatan pengelolaan fasilitas pasar.
“Jadi kedepannya penataan pasar ini lebih tertib dan kita optimis PAD bisa naik bahkan kami menargetkan naik di atas 30% dari tahun 2024 yang ditarget sebesar Rp. 2 Milyar, di tahun 2025 ini kita target mencapai Rp. 2,6 Milyar,” paparnya.(slm)