SIDOARJO,Suksesi Indonesia.com– Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sidoarjo mengadakan doa bersama dan santunan anak yatim di Pendopo Delta Wibawa, Senin (23/9).
Acara tasyakuran tersebut mendatangkan dai kondang KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan Gus Miftah pengasuh Pondok Ora Aji di Sleman. Selain Gus Miftah Cak Sodiq Monata juga ikut meramaikan acara tersebut
Plt Bupati Subandi dan ratusan kepala desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bersama sejumlah kepala dinas dan camat Pemkab Sidoarjo juga hadir. Gus Miftah banyak menyampaikan tentang seorang menjadi pemimpin, sesekali bercanda, khas kiai NU.
Dalam ceramahnya, Gus Miftah mengatakan bahwa Kabupaten Sidoarjo menjadi daerah yang paling menarik di nasional. Kenapa? Di Sidoarjo semuanya lengkap, jumlah penduduk banyak, industri juga jalan.
“Tapi kenapa kemakmuran masyarakatnya kurang maksimal, berarti ada yang salah dari Sidoarjo. Apakah itu salah warganya atau salah pemimpinnya,” ucap Gus Miftah.
Padahal, di Sidoarjo banyak ulama dan banyak santri. Dalam Al-Quran disebutkan kalau dalam sebuah daerah itu beriman dan bertaqwa, niscaya akan dibukakan berbagai keberkahan dari langit dan bumi.
“Berarti yang harus beriman itu adalah semuanya, ya bupatinya, kepala dinasnya, camat dan lurahnya,” ungkapnya.
Gus Miftah juga mendoakan Kabupaten Sidoarjo lebih maju, makmur dan masyarakat sejahtera.
“Pak Bandi orangnya Baik. Saya sudah sampaikan kepada Pak Bandi jangan sampai kontestasi ini menjadi ajang perpecahan,” ujarnya.
Perbedaan dalam Pilkada merupakan hal yang lumrah dan wajar, karena Subandi masuk dalam calon kategori incumbent tentu harus menjaga kerukunan masyarakat Sidoarjo.
Gus Miftah menegaskan bahwa seorang pemimpin jika mau sukses harus didampingi oleh ulama. Untuk itu dia akan mengawal Subandi di Pilkada 2024.
Sementara, Plt Bupati Sidoarjo Subandi memastikan acara tersebut tidak ada kaitan dengan dukungan politik di Pilkada. Karena acara doa bersama dan santunan anak yatim ini kegiatan tasyakuran dari para kepala desa.
Berkaitan dengan pesan Gus Miftah bahwa seorang pemimpin harus dikawal oleh ulama, Subandi sangat sepakat. Sebagai warga NU, kata Subandi selalu meminta doa dan nasihat dari para kiai.
“Mudah-mudahan, umara dengan kiai ini sejalan, maka visi misi dan program akan terlaksana dengan baik, karena semuanya bisa terakomodir dengan baik,” ujarnya.
“Inyaallah dan saya yakin akan kita tingkatkan ketakwaan kita umara dan kiai untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik,” tutupnya (man)