MAGETAN, Suksesi Indonesia.com- Rangkaian acara dalam nguri – nguri adat istiadat bersih desa Klagen Gambiran , kecamatan Maospati ribuat masyarakat bersama -sama mengarak /mengiring kirap tumpeng yang di mulai dari kediaman kepala desa menuju ke makam Eyang Dermosari
Tradisi jawa kuno yang masih melekat pada masyarakat dan selalu di lestarikan setiap tahunnya sedekah bumi atau bersih desa, yang mana menjadi agenda setiap tahun. Antusias warga menyambut adat istiadat bersih desa tampak jelas dengan mengenakan pakaian adat Jawa
Kepala Desa Klagen Gambiran mengatakan tradisi Bersih Desa ini merupakan adat istiadat yang harus dilestarikan
” Tujuan kita selenggarakan adat istiadat bersih desa ini sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT atas limpahan rahmatnya, kita masih di berikan kesehatan, (seger waras), riski dan kesejahteraan. Juga kita mendoakan leluhur yang babat alas cikal bakal desa Eyang Dermosari yang telah mewarisi kita desa klagen gambiran” paparnya(05/08)
Pihaknya juga menjelaskan tujuan kirap tumpeng dan tari gambyong akan menjadi ciri khas adat istiadat desa klagen gambiran
” Kirap tumpeng yang di arak ini merupakan rangkaian acara untuk memeriahkan dan rasa syukur atas limpahan riski dari hasil panen, dan adat istiadat tari Gambyong ini wajib kita jaga dan lestarikan, ini peninggalan budaya dari leluhur. Jangan salah mengartikan niat kita nguri- nguri sejarah dan berdoa kepada Allah SWT ” tegas kades
Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Warga berbondong – bondong membawa tumpeng atau ambengan/Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan di bawa kepunden. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. dan mendoakan leluhur yang bapat alas (Cikal Bakal) desa/ Pedanyangan(yen)