SUKSESI INDONESI.Com – Gonjang – ganjing pilian presiden (pilres) 2024 mendatang mulai marak di perbincangkan, mulai dari kalangan tingkat elit politk hingga kalangan ahli supranatural atau sering disebut ilmu klenik penerawangan masa depan, istilah penerawangan ini dalam ilmu Jawa Kuno disebut ilmu Cakra (Cokro), yang bisa di artikan “Kaweruh Sak Durunge Winoro” atau mengetahui sebelum terjadi (red).
Dalam sejarah Indonesia khususnya di Tanah Jawa ini yang di kait-kaitkan dengan pemilihan Raja-raja di erah cerita kuno Tanah Jawa (Babat Alas Tanah Jowo), sering disebut Ratu Adil (Raja yang Adil) atau Satrio Paningit (pemimpin yang bisa mampu memprediksi atau mengonsep masa depan).
Menurut sejarah tulisan kitap Jaya Baya kuno, Ratu Adil atau Satrio Paningit ini dalam sepak terjangnya selau berpihak atau membelah kawulo alit (rakyat kecil) dan Adil dalam menentukan kebijakan.
Politik seringkali merupakan elemen yang paling tidak terduga dalam peri kehidupan manusia. Meski sangat tak terduga, memprediksi yang tidak terpikirkan, dan mengantisipasi yang tidak mungkin, tetap harus dilakukan manusia sebagai mahluk politik.
Termasuk meneroka berbagai kemungkinan politik dalam pemilu Presiden dan Wapres di tahun 2024, nanti.
Untuk menyikapi Fenomena yang berkembang berkaitan Pilpres 2024 atau siapa Presiden yang terpilih 2024, Tim Telusur Suksesi Indonesia mencoba menemuin sosok ahli di bidang ilmu Supranatural.
Menurut Trawangan salah ahli dalam supranatural, Minggu (3/06/2024), yang masih ada trah keturunan atau cicit waliulloh Sunan Giri Gresik Jawa Timur, (red” nama tidak mau disebutkan), terkait Calon Presiden 2024 nantik.
Dalam penerawangan waskita Cakra, menurut beliau (ciciit-red), Satrio Piningit Raja Tanah Indonesia (Presiden) bukan dari kelompok “Baju Merah Bergambar Binatang Bertanduk”.
Ciri-ciri Raja atau Satrio Paningit Tanah Bumi Indonesia 2024 menurut Fersih cicit trah Sunan Gresik Jawa Timur :
Beliau (Raja) merupakan sosok yang di perhitungkan alias di segani para pemimpin Se-Jagat Bumi, Tegas mengedepankan kepentingan ketahanan NKRI, tidak berpihak atau tunduk berbendera golongan elit politik, selalu mengedepankan kawulo alit (rakyat kecil), berpola pikir bijaksana (adil) dalam menentukan sikap keputusan.
“Satrio piningit atau Ratu Adil yang di Bentuk ( di cetak), Yaitu sosok publik figur yang di gembleng, di godok, di berikan ilmu, di berikan wawasan, tentang Ilmu agama, ilmu politik,lmu ketatanegaraan, ilmu spiritual, ilmu strategi, dan di besarkan oleh komunitas besar,” ucapnya.
Arif dan bijaksana, seperti gambaran raja-jara zaman dahulu, Satrio Piningit itu memiliki sifat sebagai Satrio Pinandito. Cakap lahir batin. Pintar ilmu dunia dan akhirat. Sanggup memimpin sekaligus relijius.
“Juga seorang Satrio Bhayangkara karena sangat pemaaf, bijaksana, dan mengayomi. Tidak semena-mena dan menindas rakyatnya. Seorang Satrio Raja yang mengabdi pada kepentingan negara, bangsa, dan rakyatnya,” ujarnya.
Bisa saja oleh organisasi.atau oleh partai politik atau oleh persatuan adat, dan di perjuangkan serta di siapkan menjadi seorang pemimpin No 1 di suatu Negara, atau suatu wilayah, sehingga menduduki kursi Jabatan No 1 di sebuah wilayah tersebut dan resmi secara hukum,” pungkas cicit trah Sunan Giri Gresik. (tok)