Suksesi Indonesia.com – Ekok Gagak, nama yang sudah tak asing di telinga berbagai lembaga ke-masyarakatan (LSM), baik di kalangan pengliat kuli tinta (Jurnalis), beliau merupakan jebolan aktivis 98. Kritis lantang bersuara tak pandang bulu siapa jabatan dan pangkat atau kasta mereka yang akan di kritisi.
Lantang bersuara, berprinsip indipendesi yang beliau pengang, suka membela kaum tertidas yang membutukan suport lantang suaranya.
Tolol dan Dobol itulah cirikas sosok Eko Gagak dalam berucap lantang untuk mengkritisi orang-orang bermental munafik, seperti pribahasa Jeruk’ makan ‘Jeruk’ , begitu ungkapan yang sering dipakai, untuk menggambarkan sikap seseorang yang penuh kepalsuan alias suka teriak soal pentingnya penegakan moral, padahal dia sendiri adalah serigala berbulu domba yang lebih sering ‘bernafas dalam lumpur’.
Eko Gagak ini, sosok aktivis berkarakter tegas dalam berorasi di panggung unjuk rasa saat menyuarakan keadilan, meski banyak acaman atau perna diancam, baik yang mencoba-coba menyeret beliau dalam pusaran hukum, namun rasa gentar ketakutan dijadiakan ketertawan alias lelucon gertak sabel belaka.
Siapa yang tidak kenal Eko Gagak, baik itu dikalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM), para kuli tinta (wartawan) atau pejabat negara mulai di tingkat lurah-camat, hingga pejabat Dewan, atau Walikota atau pejabat pusaran Gubernur. Jikalau sudah berteriak kritis sosok Eko Gagak berakhir diam seribu bahasa.
Gilaaa benar lantang suaramu Gagak, orang yang berhadapan dengannu dalam ber-argumen selalu mati kutu alias membisu mulut tak bergumam.
Gagak-gagak memang cocok engkau disebut Eko Gagak, sebab dalam filosofi “Gagak termasuk makhluk yang sangat sosial yang kerap berbagi makanan dan saling menjaga”.
Kritisi yang paling pedas yang sempat viral hingga mengiang-ngiang dipusaraan orang seputarnya yaitu “Kalau merasa diri juga maling, bagus banyak diam saja, seraya segera melakukan introspeksi dan perbaikan diri secara menyeluruh, agar benar-benar terbebas dari jeratan kemunafikan, dan yang lebih penting terhindar dari azabNYA nan teramat pedih”, dan Jangan Carik Makan mengorbankan kawan, itu tak ubahnya dalam pribahasa Jeruk Makan Jeruk.
“Artikel Penulis Totok Expose Januari 2025”