SUMENEP, Suksesi Indonesia.com- Belum lama ini meda sosial dihebohkan dengan adanya Kampung Miliader di wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur
Disebut Kampung Miliader karena rumah yang dibangun di kampung tersebut begitu mewah dan ditaksir menghabiskan modal miliaran rupiah.
“Di kampung terpencil ini mayoritas rumah mewah menghabiskan dana miliaran rupiah,” kata pengisi suara kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL GLOBAL, seperti dikutip Hops.ID, Sabtu, 20 Januari 2024
Tidak hanya bangun rumahnya, namun pagar yang digunakan di setiap rumah di kampung tersebut layaknya pagar keraton yang begitu mewah.
Selain rumah mewah, di Kampung Miliader semua warganya rata-rata memiliki kendaran roda empat sebagai alat transportasi.
Keseharian mereka tidak lepas dari memakai perhiasan emas, seperti gelang, cincin, hingga kalung emas yang harganya sudah pasti tidak murah.
“Sementara dalam kehidupan sehari-hari, ibu-ibu di kampung ini terbiasa menggunakan gelang dan kalung emas,” ucap pengisi suara kanal YouTube tersebut.
Hal itu menunjukan betapa kaya masyarakat yang tinggal di kampung miliader tersebut.
Lantas, apa pekerjaan masyarakat Kampung Miliader hingga mereka memliki kekayaan seperti itu?
Setelah ditelisik lebih dalam, dalam video yang diunggah kanal YouTube TRANS OFFICIAL GLOBAL, dikabarkan bahwa rumah mewah yang mereka bangun di kampung tersebut hasil merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta.
Dalam perantaunnya, mereka membuka usaha toko kelontong , hingga bisa menghabiskan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit.
“Sebab di kampung ini banyak rumah-rumah mewah warga hasil merantau ke kota-kota besar, seperti Jakarta untuk menjadi pedagang toko kelontong,” ucapnya lagi.
Oleh karena itu, pekerjaan mereka sebagai pemilik toko kelontong di kota-kota besar membuat masyarakat di Kampung Miliader memiliki penghasilan yang tidak sedikit.
Puncaknya, menurut tokoh setempat banyak masyarakat yang membangun rumah mewah pada beberapa tahun silam.
Bahkan saat ini ada 10 rumah mewah yang biaya pembuatannya mengabiskan biaya antara Rp1 miliar hingga Rp3 miliar lebih.
“Ada yang satu miliar, ada yang dua miliar, tergantung kebesaran itu rumah,” kata Ridwan, tokoh masyarakat di kampung tersebut.
Sekedar menginformasikan, Toko kelontong yang menjadi sumber penghasilan masyarakat di kampung miliader adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah dijangkau oleh khalayak atau masyarakat lokal.
Toko semacam ini umumnya berlokasi di jalan yang ramai, stasiun pengisian bahan bakar, atau stasiun kereta api. Toko kelontong sering ditemukan di tengah-tengah pemukiman padat perkotaan seperti Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya(@red/net)