SIDOARJO, Suksesi Indonesia.com- Menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2024 (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo dan Aliansi Jurnalis Sidoarjo (AJS) mengadakan sosialisasi Pilkada kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Sidoarjo. Rabu (28/8/2024).
Bertempat di auditorium SMKN 1 kegiatan tersebut menghadirkan narasumber M. Iskak mantan Ketua KPU Kabupaten Sidoarjo periode tahun 2019-2024, Siska Prestiwati, SS. M.I.Kom. Ketua AJS, Nur Yahya, SH, Kepala Sekolah SMKN 1 Sidoarjo Dra. Agustina, S.Pd dan ratusan siswa-siswi SMKN 1 kelas XI dan XII yang sudah memenuhi syarat usia untuk menjadi pemilih, pada pemilihan serentak 27 November 2024 Mendatang.
Dalam sosialisasi tersebut, menyisir pemula karena jangan sampai salah dalam menggunakan hak suaranya karena rentan akan money politik.
Hal itu juga linier yang disampaikan Kepala SMKN 1, Dra. Agustina, S.Pd. Dalam sambutannya, mengajak kepada siswanya agar menggunakan hak pilihnya dengan benar yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
“Kalian adalah pemilih pemula, gunakan hak pilih kalian dengan benar. Jangan sampai Golput, suara kalian akan menentukan masa depan Jatim dan Kabupaten Sidoarjo. Jadilah warga negara yang baik,” ajaknya.
Lanjutnya, Agustina juga mewanti-wanti supaya jangan sampai tergoda atau menerima money politik dalam bentuk apapun karena dapat menghancurkan masa depan bangsa dan negara.
“Jangan sampai tergiur dengan money politik, kalau dihitung-hitung kita menerima satu permen sehari padahal suara kalian sangat menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia,” tegasnya.
Agustina me-warning kepada anak didiknya untuk menolak jika diiming-imingi uang (money politik) oleh calon peserta Pilkada, karena bisa merusak azas dan sendi-sendi demokrasi. “Kalian juga penentu masa depan bangsa ini,” tegasnya.
M. Iskak, salah satu nara sumber menekan pada pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya dengan benar dengan cara memberikan pemahaman.
“Pemilih pemula ini memang harus kita beri pemahaman terkait dengan tata cara menggunakan hak pilihnya. Juga, harus kita berikan pemahaman calon yang dipilih itu. Kriterianya harus bagaimana, kemudian jangan sampai nanti pemilih pemula ini salah dalam menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.
Menurut Iskak, tidak mungkin menghilangkan money politik apabila tidak ada kesadaran pada diri pemilih sendiri.
“Tidak mungkin kemudian menghilangkan money politik kalau tidak ada keinginan kesadaran bersama-sama untuk menolaknya. Seketat apapun penyelenggara Pemilu, apakah itu Bawaslu, polisi dan seterusnya melakukan pengawasan pada money politik tapi kalau kesadaran masyarakat belum tumbuh ya tidak mungkin bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua AJS Nur Yahya, SH menyampaikan bahwa wartawan merupakan pilar ke empat demokrasi ikut andil membantu mensukseskan Pemilu Pilkada serentak 2024.
“Melalui sosialisasi terhadap pemilih pemula karena pemilih pemula 15% dari jumlah keseluruhan hak pilih,” ucap Yahya.
Ia pun berharap kepada pemilih milineal untuk menggunakan hak suaranya dengan benar sehingga mencapai hasil maksimal. “Dengan adanya Pemilu semoga mereka bisa mencapai nilai maksimal dalam pilkada ini.
AJS sendiri hanya membantu mensosialisasikan KPU kepada pemilih pemula. Harapan AJS supaya KPUD Sidoarjo bisa memenuhi target dan sukses. Pungkasnya ( man )