Home / Peristiwa

Selasa, 28 Maret 2023 - 15:31 WIB

Pembanguanan Reast Area Rp 2,4 Miliar Ambles, Pusaka Minta APH Usut Tuntas.

Pasuruan, Suksesi-Indonesia.com – Pembangunan Rest area tutur, (Kebun Bibit Pertanian) yang menelan anggaran APBD Miliaran rupiah tersebut di sorot oleh NGO karena gagal kontruksi dan kini telah ambles.

Proyek diperkirakan menelan anggaran 2,4 Miliyar yang bersumber APBD Kabupaten Pasuruan dengan SK dan tanggal kontrak nomor : 640/ 3.0266/424.074/2022. Didesa Wonosari, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Sarat akan KKN itu terbukti bahwa pekerjaan tersebut rusak dalam hitungan bulan saja.

Dari data yang dihimpun wartawan ini, amblesnya bangunan rest area dikarenakan diduga tidak sesuai dengan juknis dan juklak yang ditentukan, bisa jadi ada bagian pekerjaan yang tidak dilakukan, sehingga ada indikasi melakukan korupsi.

Baca Juga  Tim Garuda Guard Bagikan 700 Takjil Gratis di Bulan Ramadan

Ketua NGO Pusaka Lujeng Sudarto menilai, bahwa pekerjaan terebut merupakan pekerjaan yang tak becus, ia juga meminta pihak kejaksaan atau APH lainnya harus meminta kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan (audit) investigstiv sebagaimans diatur dalam UU Nomer 15 tentang pemenerisaan penggeloaan dan tanggung jawab keuangan negara pada pasal 13 dan 14. Bahwa jika dalam pemeriksaan ditembuksn ada unsur pidana dan kerugiaan keungan negara, makan BPK harus menyerahkan hasil pemeriksaan tersebut kepada instansi berwenang.

“Jadi pihak aparat penegak hukum tidak harus nunggu masa pemeliharaan berakhir terhadap proyek tersebut, jika sudah diketahui mens rea (niat jahat) dan actus reus (perbuatan yang bisa dipidanakan) maka aparat penegak hukum bisa mengambil tindakan pro justicia, apalagi kalau dalam proyek tersebut dari awal sudah diketahui niatnya untuk memcuri spesifikasi dan volume material, dan berakibat membahayakan pengguna (user) atau berdampak terhadap pelayanan publik,” urai Lujeng, Senin (28/3).

Baca Juga  Operasi Patuh Semeru 2024 di Gresik, Bersama Tingkatkan Keselamatan Berlalu Lintas

Lujeng yang getol menyoroti kinerja pemerintah itu menambahkan, bahwa sekalipun ada kerjasama antara pemkab pasuruan dengan kejaksaan negeri pasuruan terkait pendampingan proyek strategis daerah, jika memang ditemukan unsur pidana dan kerugian negara, maka penyidik kejaksaan negeri Pasuruan tetap harus melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan.

“Saya meminta APH tidak tebang pilih, ini uang negara harus di benar-benar diawasi, jangan jadi beking,” tegas Lujeng.

Baca Juga  Tiba di Singapura, Presiden Jokowi akan Hadiri Ecosperity Week 2023

Disisi lain Kasi Pidsus Kejari Bangil Roy Ardiyan Nur Cahya saat dikonfirmasi fia celuler minta rekanan dan pengawas atau SKPD terkait agar melakukan tugasnya dengan baik jangan main-main dalam pelaksanaan pekerjaan proyek apalagi menyangkut kepentingan umum masyarakat jangan sampai ada mark up atau mengurangi pekerjaan yg ada sehingga kualitas bangunan yang dikerjakan tidak sesuai kontrak dan mengurangi volume pekerjaan yang mengakibatkan kualitas kekuatan bangunan menurun sehingga dapat berpotensi merugikan keuangan negara.

“Siapapun yg bermain-main dalam proyek di Kabupaten Pasuruan akan kami tindak tegas apabila ada perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara,” tegasnya. (gus/rif).

Baca Juga

Kriminal

Ada Apa “Korupsi Tukar Guling TKD Desa Tebalo Jalan Ditempat”, Kombespol Dirmanto Angkat Bicara

Peristiwa

SDN Guwa-Guwa I Menggelar Agenda Pertemuan Rutin K3S Kecamatan Ra’as, Sekaligus Wisata Bahari & Kuliner.

Peristiwa

Terkait Berita Miring Pelepasan Tesangka Narkoba Itu Tidak Benar Adanya

Peristiwa

Longsor Di Puspo Telan 3 Nyawa Petani.

Kriminal

Satresnarkoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkotika Jenis Sabu Dengan BB 6,72 Gram

Pemerintah

Pemkab Tanbu Bantu Korban Bencana Angin Puting Beliung

Peristiwa

Kapal Dihantam Ombak, Satpolairud Polres Situbondo bersama Tim SAR Gabungan Evakuasi 3 ABK

Peristiwa

Tim Jihandak Brimob Polda Jatim Evakuasi Temuan Granat Nanas di Desa Talkandang Situbondo