JEMBER.Suksesi Indonesia.com– Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jember Muhammad Fawait menyatakan kesiapannya bertarung dalam Pilkada 2024. Baik dengan dua pasangan atau tiga pasangan calon, bahkan melawan kotak kosong sekalipun, Gus Fawait menyatakan siap lahir batin, Minggu, 21 Juli 2024
Pernyataan ini disampaikan Gus Fawait menjawab pertanyaan awak media yang dinilai memaksakan rekomendasi sejumlah partai politik diberikan kepadanya.
“Saya ini adalah kader partai, tak punya kekuatan untuk memaksa. Apalagi yang tanda tangan rekomendasi ini ketua umum partai, mana bisa saya memaksa,” ucap Gus Fawait.
Menurutnya, semua bakal calon mempunyai kesempatan yang sama dan hari ini sedang merebut rekomendasi partai politik.
Seperti diketahui, sampai hari ini sudah ada 6 partai politik yang telah mengeluarkan surat tugas atau rekomendasi kepada Gus Fawait.
Di antaranya Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dengan demikian masih ada dua partai politik lagi, yaitu Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengeluarkan rekomnya.
“Kalau melihat hilalnya, ya mudah-mudahan semua sesuai harapan,” harap politisi Partai Gerindra ini.
Tentu, jika semua parpol kemudian merekomendasikan kepada dirinya, Gus Fawait mengaku karena pertimbangan yang matang.
“Kalau pada akhirnya semua rekom diberikan kepada saya, partai pasti punya pertinbangan. Misal, karena kader partai, aktifis, santri dan anak muda atau pertimbangan lainnya,” jelas Gus Fawait.
Menyinggung soal kemungkinan melawan kotak kosong, Gus Fawait menegaskan bahwa hal itu diatur dalam undang-undang.
“Saya fikir undang-undang kita mengatur. UU yang membuat DPR. DPR adalah kepanjangan tangan partai, dan partai merupakan pilar demokrasi,” jelasnya.
Bahkan, UU tentang Pilkada juga sudah pernah diuji oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Sejumlah daerah di Indonesia juga telah membuktikan adanya Pilkada dengan calon melawan kotak kosong tersebut.
“Sepertinya di Jawa Timur banyak kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak dengan calon tunggal melawan kotak kosong,” katanya.
“Saya tidak setuju jika kemudian dianggap tidak demokratis karena sudah jelas diatur dalam undang-undang dan telah diuji MK,” sambungnya.
Terkait kesiapan menghadapi Pilkada dengan melawan kotak kosong, Gus Fawait menyatakan siap lahir batin.
“Saya dari awal ketika diberi tugas untuk maju sebagai calon bupati, sudah siap lahir batin,” ujarnya.
“Mau kompetitornya lebih dari satu (banyak), head to head atau kotak kosong, sejak awal sudah siap,” sambungnya.
Meski demikian, Gus Fawait mengingatkan semuanya agar tidak jumawa dan lengah menghadapi Pilkada ini.
“Tetapi ingat, tidak boleh jumawa, sombong, lengah, dan tetaplah tebar cinta, karena semua karena cinta,” pungkas Gus Fawait. (tofa)