SUMENEP, Suksesi Indonesia.com. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi telah meluncurkan program digitalisasi proses belajar mengajar berupa Platfom Merdeka Belajar (PMM),
Platform Merdeka Mengajar (PMM) ini sendiri merupakan episode merdeka mengajar yang diluncurkan sudah masuk seri ke -15 dan menjadi wadah teknologi yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membantu dan memudahkan guru dalam melakukan proses belajar serta mengoptimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Sebagai wujud responsif, Komunitas Edukatif, Responsif dan Inovatif Sumenep (keris) menggelar berbagi aksi nyata untuk membantu menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh kalangan guru, yang ditempatkan di SDN Kebundadap 1 Kecamatan Saronggi kabupaten Sumenep, Sabtu (27/5/2023).
Kegiatan yang pesertanya terdiri dari berbagai kecamatan ini baik daratan maupun kepulauan dihadiri langsung oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Sumenep beserta kepala bidang pembinaan sekolah dasar (SD).
Dalam sambutannya Agus Dwi Saputra, S.Sos.,M.Si. ini menyampaikan Apresiasi setinggi-tingginya pada Komunitas keris atas terselenggaranya Praktik baik Aksi Nyata dan bahkan turut memberikan hadiah pada peserta yang sudah melaksanakan aksi nyatanya di PMM dengan bukti beberapa bintang yang diperoleh sebagai bukti bahwa aksi nyata yang sudah di upload dan diterima serta disetujui oleh admin kemendikbud ristek.
” Saya atas nama dinas pendidikan kabupaten Sumenep mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya atas respon yang cepat dalam aksi nyata ini, sebagai penghargaan bagi peserta yang sudah diterima aksi nyatanya kami beri hadiah.” Ucapnya.
Lebih lanjut kadis yang murah senyum ini, mengingatkan agar semua guru untuk berpacu dalam meningkatkan kompetensinya dengan berbagai macam cara.’ di era digital saat ini kemendikbud ristek sudah menyiapkan aplikasi berupa PMM, silahkan manfaatkan dengan baik.”pintanya.
Ditempat terpisah, Mahelli, S.Pd. selaku ketua keris mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan sebagai respon atas apa yang menjadi kebutuhan guru, utamanya permasalahan aksi nyata yang masih banyak guru merasa kesulitan sehingga di PMM nya masih kosong, ” kegiatan ini sebenarnya menindak lanjuti kegiatan yang dilakukan oleh dinas pendidikan di Ki Hajar Dewantara kaitannya dengan Aksi Nyata, namun dilapangan ternyata rekan-rekan guru sebagian masih ada yang kesulitan, sehingga kami bersama tim belajar id. Kabupaten Sumenep belajar bersama agar semua bisa.”ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan praktik baik ini didukung oleh koordinator pengawas , Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan PGRI Cabang Saronggi, sementara untuk Narasumbernya dari tim belajar id.kabupaten Sumenep. (ang/pri)