Pasuruan, Suksesi Indonesia. com
Benar-benar hebat. Laporan PORTAL (Persatuan Organisasi Rakyat untuk Transparansi dan Advokasi Lingkungan) yang melaporkan soal tambang ke berbagai lembaga dan penegak hukum, ternyata tidak membuat ciut nyali bos tambang satu ini. Ialah Sur (45) warga Desa Randuati, Kecamatan Nguling. Sejak minggu kemarin, pria ini berani buka tambang baru di desanya. Minggu siang (13/3/2023) masih dalam tahap membuka/bikin jalan menuju tambang.
Yang lebih mengagetkan lagi. Di lokasi bakal tambang dan pintu masuk ke tambang terpampang banner ukuran 1 meter x 2 meter bertuliskan, “Mohon Doa Restu. Tambang Desa Randuati Dibuka. Milik Yayasan Rumah Moderasi Mojokerto. Mitra BNPT (Badan! Nasional Penanggulangan Teroris)”.
Sur yang mengaku pemilik lahan ditemui Suksesi Indonesi. com, membenarkan kalau bakal buka tambang baru. Sementara ini, katanya, masih membuat jalan masuknya dump truk. Pasalnya, jalan desa yg sudah dipaving tidak boleh dilintasi. Jalan baru yang masih tahap pengerjaan berjarak sekitar 1 KM. Bakal lokasi tambang tidak jauh dari pantai. Ada dugaan, tambang ini belum berijin.
Yang runyam, sekarang pihak Inkopal (Induk Koperasi Angkatan Laut) marah. Karena, jalan yang dibuka Sur ke tambang menggunakan tanah Prokimal. “Inkopal marah karena pihak penambang tidak minta ijin dulu. Ujug-ujug buka jalan dan akan menambang di Desa Randuati, ” jelas seorang kepercayaan Inkopal pada Titiksatu.com melalui sambungan selularnya.
Kata orang Inkopal, pihaknya sedang menelusuri siapa pemilik tambangnya. Yang lebih penting, siapa yang memberikan ijin pemanfaatan lahan Prokimal untuk jalan tambang.
Informasinya, dengan bendera Mitra BNPT ini pernah akan buka tambang di kawasan Kecamatan Grati. Yaitu di Desa Gratitunon. Lahan yang akan digunakan milik Sam, penduduk Desa Kalipang.
Karena warga menolak, tambang urung dibuka. Setelah cukup lama tidak muncul, kini muncul di Desa Randuati. Sampai saat ini belum diperoleh keterangan dari pihak BNPT akan kebenaran kemitraan itu. (ko/rif)