SUMENEP, Suksesi Indonesia.com- Suasana di Pulau Karamian pagi hari biasanya sepi hanya deburan ombak di pesisir pantai yang kelihatan berkejar kejaran, Maklum banyak warga beraktifitas dan berprofesi sebagai nelayan,
Tapi di hari ini 30/8/23 berbeda suasananya,puluhan warga di pulau Karamian yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Karamian berbondong bondong mengadakan aksi damai, ada yang berjalan kaki dan bersepeda motor menuju Balai Desa dengan membawa berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan “Biarkan anak desa membangun wilayahnya sendiri”,dan “Laksanakan PAW “.
Menurut MTDT, SW dan AN sebagai ketua aksi damai ini dan juga sekaligus sebagai jubirnya, tidak mau di tulis indentitas aslinya mengatakan,” semua ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pembangunan pulau keramaian ini, jangan sampai di anak tirikan, apalagi di garong.
Beberapa tuntutan warga terkait aksi damai ini. 1.pembangunan pavingsasi dana desa ditahun 2022 yang tidak jelas, 2 laksanakan PAW secepatnya jangan sampai di tunda, Bertempat di Balai desa Karamian beberapa perwakilan aksi damai ini. di terima langsung oleh Pjs Karamian Moh Idris sekaligus di laksanakan tanya jawab tentang 2 tuntutan aksi damai ini.
Masih di tempat yang sama, setelah aksi di lakukan ,MTDT merasa tidak puas dengan jawaban Moh Idris selaku Pjs ,
” Masa ada Pjs di desa sampai 2 periode dan tidak bisa di laksanakan PAW dengan alasan kalau acara pesta demokrasi (pemilu) belum selesai tidak akan bisa di laksanakan dan dasarnya itu juga sudah di atur di dalam perbup, tapi Pjsnya itu tidak bisa menunjukan bukti perbupnya , beda dengan kegiatan pembangunan pavingsasi tahun 2022 yang di gali dari dana desa , tidak dilaksanakan dengan dalil cuaca dan sikon yang tidak mendukung sama sekali pada waktu itu, maka di silpakan pada anggaran dana desa tahun 2023, tapi yang heran mengapa selama 2 tahun ini tidak ada kegiatan munserbang, dan papan nama kegiatan pembangun tidak tecantum di dalam setiap proyek ini, semuanya ini, bentuk akal akalan saja, tetapi kami tetap akan mengawal dan melayangkan surat resmi ke DPMD kab Sumenep dan ke dinas terkait di pusat, ucapnya sambil bersemangat
patut juga di sayangkan tentang keberadaan BPD Karamian yang bertugas mengawasi program kerja desa sepertinya matisuri, diam seribu bahasa dan tidur sepulas pulasnya, ini semua patut di pertanyakan keberadaannya.
Pjs Moh Idris saat di konfirmasi via telp dan WhatsApp terkait aksi damai yang di lakukan warga pulau Karamian pagi tadi tidak meresponnya.(@py69)