Home / Peristiwa

Kamis, 3 Agustus 2023 - 09:16 WIB

Viralnya Video Memprotes Petugas Satlantas Polres Gresik, Kombes Pol M. Taslim Angkat Bicara

GRESIK Suksesi Indonesia.com- Viral, dalam video yang berdurasi 4,57 menit itu ia menyebutkan bahwa anaknya tidak lulus ujian praktek surat izin mengemudi atau SIM C sebanyak 13 kali, dalam unggahan diketahui bernama Marita, memprotes petugas Satlantas Polres Gresik.

Video itupun lantas tersebar ke media sosial (Medsos) WhatsApp (WA). Berikut pernyataan ibu-ibu di Gresik yang sempat viral di media sosial ;

“Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan ke Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak lulus-lulus, ternyata imbauan Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan, jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas setelah anak saya tidak diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya,” kata ibu tersebut dalam keterangan video yang dikutip pada Rabu (2/8/2023).

Atas beredarnya video itu, Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol M. Taslim, saat ditemui di Bojonegoro, menyampaikan permintaan maaf.

Ia juga mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang ada di video itu dengan membentuk tim untuk melakukan pendalaman tim terdiri dari Itwasda Ditlantas BidPropam

“Saya Dirlantas Polda Jawa Timur tentunya ikut bertanggung jawab meskipun pelayanan itu di Polres Gresik. Saya menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan ini,”ungkap Kombes Taslim di Bojonegoro, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga  Patroli Sahur Polres Situbondo Cegah Balap Liar selama Ramadhan

Kombes Pol Taslim mengatakan, pada prinsipnya Polri tidak alergi dengan kritik yang sifatnya membangun.

Namun demikian kata Kombes Taslim, kritik yang disampaikan dari elemen Masyarakat atau siapapun harus yang konstruktif.

Jika ada nuansa tidak sesuai dengan fakta, lanjut Kombes Taslim hal itu menjadi persoalan yang menimbulkan opini yang negatif.

“Kasihan teman-teman karena Polisi ini kan seluruh Indonesia. Kasian juga pimpinan yang sudah berupaya keras membangun citra positif, membangun tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri yang secara perlahan sudah mulai teringat kembali,” ulas Dirlantas Polda Jatim.

Sementara itu saat ditanya terkait dengan Intruksi Kapolri dalam pembuatan SIM, Dirlantas Polda Jatim ini menjelaskan, bahwa Surat Ijin Mengemudi ( SIM) itu lebih kepada Lisensi.

“Jadi harus diketahui oleh masyarakat luas SIM itu bukan sekedar izin seperti orang membeli tiket pesawat sehingga mendapatkan izin dari pesawat atau sekedar ijin lewat, tetapi SIM ini lebih kepada SIM Lisensi,” ujarnya.

Oleh karena itu untuk mendapatkan Lisensi tegas Kombes Pol Taslim harus ada syarat yang dipenuhi.

Kombes Pol Taslim menjelaskan syarat yang dimaksud adalah Kompetensi, yang mana ada ada tiga elemen di dalam Kompentensi tersebut.

“Jadi di dalam Kompentensi itu ada pengetahuan atau knowledge,ada keterampilan atau skil dan ada attitude sikap moral,” jlentrenya.

Baca Juga  BPBD Tanbu Pantau Situasi Daerah Rawan Banjir di Kusan Hulu

Dirlantas Polda Jatim juga menjelaskan bahwa pengetahuan yang dimaksud ini terbagi menjadi dua yaitu pengetahuan terkait dengan aturan berlalu lintas yang baik dan benar di jalan dan pengetahuan bagaimana tata cara mengemudi.

“Saya berikan contoh, ketika anda ingin berbelok ke arah kanan maka yang pertama anda harus lakukan adalah memberikan isyarat melalui lampu sein atau riting bahwa anda akan berbelok ke kanan, kedua mengurangi kecepatan, ketiga menempatkan kendaraan pada posisinya dan keempat memastikan dari kiri kanan depan aman dengan menggunakan spion kiri spion kanan depan belakang,” urainya.

Dirlantas Polda Jatim ini juga menjelaskan terkait skil ketrampilan yang dilakukan dengan ujian praktek.

Ujian praktek itu jelas Kombes Pol Taslim adalah untuk mengecek gerak reflek Pengemudi itu baik atau tidak baik, sebenarnya diangka 8 itu kalau kecepatannya tinggi maka pasti akan gagal, kalau kecepatannya terlalu rendah maka pengemudi akan jatuh.

“Bagaimana keterampilan tangan dan kaki menggunakan rem itu itu sangat dibutuhkan dalam kita berhasil memenuhi ujian itu ini yang perlu kita cek, karena itu hal nanti akan ditemui di lapangan seperti itu kemudian ditambah lagi dengan sikap moral,” ucapnya.

Lebih jauh disampaikan Dirlantas Polda Jatim, sikap moral menurutnya adalah bentukan dari keluarga, lembaga Pendidikan, lembaga agama dan lingkungan sosial.

Baca Juga  Polri Presisi Mati Suri, Kasus Penganiyaan di Pasar Kwanyar, Sudah 4 Bulan Sejak 2023 Jalan di Tempat.

“Kita sebenarnya tidak terlalu banyak bisa berdaya untuk menentukan sikap seseorang. Ditambah lagi adalah dengan cek kesehatan, cek kesehatan seperti kesehatan mata kalau orang teman-teman penyandang disabilitas yang tidak membutuhkan warna misalnya,” katanya.

Ia menyebut jika Pengemudi buta warna tidak bisa membedakan warna merah kuning dan hijau maka akan sangat berbahaya sekali bukan hanya pengemudi itu sendiri tapi juga orang lain.

“Apakah tidak mungkin diakomodir teman-teman penyandang disabilitas, sangat mungkin kalau seandainya rambu-rambu lalu lintasnya lebih ramah dengan teman-teman penyandang disabilitas mungkin kuning angka 1 hijau angka 2 merah angka 3 seperti itu kira-kira,” ulasnya.

Kombes Taslim menegaskan proses ujian ini sebenarnya tidak dalam rangka mempersulit, namun lebih kepada wujud menciptakan keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran lalulintas yang tentu diharapkan oleh Masyarakat pengguna jalan.

“Kalau orang Jawa bilang “tego lorohne ora tegoh matine” (kita tega menyakiti anak kita) itu adalah bentuk rasa sayang kepada anak. Kami peduli jangan sampai banyak orang meninggal kecelakaan akibat karena tidak layak mengemudi,” ucapnya.

Untuk diketahui di Jawa Timur setiap hari antara 13-15 orang meninggal dan usia produktif antara 16-60 tahun yang diantaranya disebabkan kecelakaan lalulintas.

“Jadi kalau bapaknya baru satu kali, masih ada peluang lulus, dan untuk anaknya itu saya sayangkan kepada anggota di lapangan dan tidak sensitive, harusnya ini berkali kali gagal harusnya di panggil dan diberikan konseling atau diberikan pelatihan kemudian ujian kedepan bisa lulus,” tutupnya. (tok)

Baca Juga

Peristiwa

Innalilahi Wainnailaihirojiun” Diduga Bersenggolan, Pengendara Warga Tambak Asri Meregang Nyawa

Pemerintah

Longsor Tebing Pantai, BPBD Tanbu Tinjau Lokasi

Kriminal

Bentrok Dua Gangster Diungkap Polsek Sukomanunggal

Peristiwa

Dampak Angin Kencang, Pohon Tumbang Sudah Ditangani BPBD Tanbu

Peristiwa

Peristiwa

Fitnah Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pemilik Akun Benteng Nusantara Dituntut Minta Maaf

Peristiwa

Camat Pakal Enggan ,Tindak Lanjuti Warung Penjual Miras Di Jurang Kuping

Peristiwa

Gerak Cepat Polisi RW Polres Situbondo Bersama Babinsa dan Kades Redam Kabar Hoax Warga Miliki Ilmu Santet