SUMENEP, Suksesi Indonesia.com– Ainur Rahman, loyalis Bupati Sumenep secara terbuka meminta kepada Kejaksaan Negeri Sumenep agar menyelidiki penggunaan anggaran Pemberantasan Rokok Ilegal dari DBHCT sebesar Rp 1,9 Miliar. Ainur melihat ada kejanggalan dalam penggunaan anggaran yang dikelola Satpol PP Sumenep.
Kejanggalan yang dimaksud Ainur adalah hasil dari kegiatan yang menghabiskan anggaran miliaran itu tak jelas. Dia mencontohkan peredarab Rokok ilegal tetap masif. Bahkan petugas Satpol PP sendiri merokok Rokok ilegal.
“Saya melihat anggaran Rp 1,9 Miliar untuk pemberantasan rokok ilegal dari DBHCT yang tampak hanya foto-foto saat datang ke warung kecil penjual Rokok. Kenapa petugas itu kok tak mendatangi gudang Rokok ilegal. Padahal anggaran nya miliaran rupiah, ” ucap Ainur kesal.
Karena itu, Ainur minta kepada Kejaksaan Negeri Sumenep untuk mengusut penggunaan anggaran Rp 1,9 Miliar itu. Siapa saja yang menikmatinya. Dan digunakan untuk apa saja. Kok Rokok ilegal masih masif beredar…(*)